Kamis, 23 Februari 2012

Menjajal Honda Civic BBG Wamen ESDM

Jujur saja, ngeri adalah hal yang pertama kali dirasakan detikOto ketika hendak menjajal mobil Honca Civic berbahan bakar gas yang merupakan mobil dinas Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo. Cukup susah juga menghilangkan rasa tersebut dari pikiran.

Namun kesempatan menjajal mobil bahan bakar gas milik Wamen ESDM sangat jarang. Terlebih anjuran pemerintah agar mobil pribadi menggunakan BBG terus bergulir, dan membuat kami penasaran merasakan mobil BBG.

Beruntung, di sela-sela kesibukannya sebagai Wakil Menteri ESDM, Widjajono yang akrab dipanggil Pak Wid mau diajak berkeliling kota Jakarta. Wah nyetirnya mesti hati-hati nih, ada wakil menteri di belakang. detikOto pun menjadi sopir dadakan Pak Wid selama sekitar sehari


 Pak Wid menjelaskan jika konventer kit yang dipasang di mobilnya merupakan konverter yang diproduksi PT Auto Gas Indonesia di Serpong.

Dari tampilannya, Honda Civic masih bawaan pabrik. Mobil masih utuh dan hanya bertambah saluran yang saat ini memakai gas tanpa menghilangkan tangki bahan bakar minyak. Sistem BBG yang dipakai di Civic ini adalah sistem LGV/Vigas yang didesain untuk mesin yang memiliki 3-8 silinder.

Mesinnya pun masih mesin standar bawaan Honda.


Tangki BBG berbobot 20 kg (berat kosong) diletakkan di dalam bagasi. Jika diisikan 36 liter LGV/Vigas, maka berat tangki jadi sekitar 48 kg.


Indikator BBG disematkan di tengah dashboard, tepat di bawah lighter. Jadi mudah untuk memantau isi gas. Selain itu indikator tersebut juga untuk switch dari gas ke bensin.
 


Meski sudah menggunakan gas, namun untuk menyalakan mesin mobil tetap membutuhkan BBM. Bahan bakar gas tidak bisa menyalakan mesin.

Gas akan masuk ke ruang bakar setelah pada suhu tertentu. Cara kerjanya begitu mesin menyala, tunggu beberapa saat sekitar 30 detik untuk sampai suhu tertentu, BBG baru bisa masuk ke ruang bakar. Dari indikator yang tadinya menyala di ikon bensin akan berpindah ke kiri tanda kalau mobil sudah menggunakan BBG.

Cukup tekan pedal gas sekali saja (setelah mesin menyala 30 detik atau suhu panas tertentu).

Tidak ada perbedaan saat memakai BBM atau BBG, mesin bensin 1.800 cc terdengar halus. detikOto pun mencoba menjalankan mobil Wamen ESDM.

Transmisi pun dipindahkan ke gigi 1. Mobil gas keluar dari markas Wamen di jalan MH Thamrin. Brumm, asyiknya perpidahan gigi terasa halus ketika menggunakan BBG.

"Dicoba saja mas mobilnya, biar tahu performanya," tutur Pak Wid. Mobil pun digeber habis sampai ke Jalan Sudirman dari Kantor ESDM. Beruntung siang itu sepi dengan mobil.

Terkesan dengan performa dan akselerasi mesin, detikOto melanjutkan sampai ke Jalan Gatot Subroto. Uniknya tidak ada bedanya saat menggunakan BBG dari versi bensin. Mesin sama nakalnya ketika memanfaatkan BBG. Mesin pun tidak endut-endutan saat menggunakan BBG.

Penasaran dengan mobil satu ini lebih dalam. Sembari mobil berjalan, detikOto mengalihkan bahan bakar menjadi bensin kemali.

Tidak terasa perubahan sama sekali, mobil pun tidak ada gejala tersendat ketika perpindahan sistem bahan bakar terjadi. Namun seharusnya akselerasi mesin lebih cepat secara LGV beroktan 98, sementara BBM Pertamax yang biasa digunakan Honda Civic beroktan 92.

Akan tetapi konsumsi BBG jadi 1:10 km. Hasil tersebut lebih irit jika dibandingkan ketika Pak Wid menggunakan BBM Pertamax 1:8 km.

Seperti terlihat di gambar di bawah, mobil ini dilengkapi dengan 8 komponen penunjang yakni LPG refueling port (1), LPG tank (2), multivalve, katup untuk mengatur level gas di tangki (3), reducer (4), filter (5), injector rail (6), change over switch(7), gas ECU (8), dan mulut tangki yang terletak di belakang mobil.





Sayang kami tidak sempat menjajal berapa jarak terjauh menggunakan 36 liter LGV. Mobil pun kembali diarahkan ke kantor ESDM. Apa yang detikoto rasakan, mobil gas ini cukup efektif selain itu kabin mobil tidak berbau gas.

Tapi ada yang harus diingat, jangan pernah merawat mobil BBG ke bengkel biasa. Bawa mobil ke tempat Anda memasang bahan bakar gas.





 Widjajono sibuk melayani pertanyaan wartawan soal konversi BBM ke gas.


( ddn / ddn ) 
http://oto.detik.com








0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money